Sejarah Indonesia Republic Bataaf





Latar belakang
       Jatuhnya VOC membuat banyak perubahan. Setelah runtuhnya kekuasaan Raja Louis XVI di Prancis, Napoleon Bonaparte berambisi menguasai Eropa. Akibat serangan Napoleon tersebut, Raja Willem V melarikan diri ke Inggris karena tidak bisa menahannya. Berubahlah Kerajaan Belanda menjadi Republik Bataaf dengan Louis Napoleon sebagai penguasanya. Pergantian ini dipengaruhi oleh adanya Revolusi Prancis yang sedang bergejolak dan memberi pengaruh di Eropa. Itu berarti bahwa daerah jajahan Belanda juga berada di bawah kekuasaan Prancis, termasuk Indonesia (yang merupakan jajahan Belanda).
Terbentuknya Republik Bataaf adalah tahun 1795. Hal ini bedampak pada daerah jajahan VOC/selaku wakil pemerintah Belanda di Nusantara. Lalu sang penguasa, Louis Napoleon, mengutus seorang Belanda Pro-Prancis bernama Herman Willem Daendels yang diberi tugas mempertahankan Hindia-Belanda dari Inggris yang terikat Treaty of London dengan Belanda. Daendels menjadi Gubernur Jenderal Belanda di Indonesia dari tahun 1808 hingga 1811.
       Kronologi
Ø  Tahun 1795, terjadi perubahan di Belanda. Muncullah kelompok kaum patriot, yang menghendaki perlunya negara kesatuan ← terpengaruh oleh semboyan Revolusi Perancis.
Ø  Awal tahun 1795, pasukan Perancis menyerbu Belanda. Raja Willem V melarikan diri ke Inggris. Belanda dikuasai Perancis. Dibentuklah pemerintahan baru sebagai bagian dari Perancis yang dinamakan Republik Bataaf (1795-1806). Pemimpin Republik Bataaf adalah Louis Napoleon saudara dari Napoleon Bonaparte.
Ø  Raja Willem V diasingkan di Kota Kew. Kemudian ia mengeluarkan perintah agar para penguasa di negeri jajahan Belanda menyerahkan wilayahnya kepada Inggris bukan kepada Perancis.
Ø  Dengan “Surat-surat Kew” itu pihak Inggris bertindak cepat dengan mengambil alih beberapa daerah di Hindia seperti Padang pada tahun 1795, kemudian menguasai Ambon dan Banda tahun 1796. Inggris juga memperkuat armadanya untuk mem-blokade Batavia.
Ø  Kebijakan Republik Bataaf terpengaruh oleh Perancis. Kebijakan yang utama bagi Perancis waktu itu adalah memerangi Inggris. Ditunjuklah seorang muda dari kaum patriot untuk memimpin Hindia, yakni Herman Williem Daendels. Ia dikenal sebagai tokoh muda yang revolusioner.

Pemimpin Republik bataaf
Herman William daendels
       Tugas utama: mempertahankan Jawa agar tidak dikuasai Inggris.
       Tugas lain: memperkuat pertahanan dan  memperbaiki administrasi pemerintahan, serta kehidupan sosial ekonomi di Nusantara khususnya di tanah Jawa.
       Daendels ingin menanamkan jiwa kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan di lingkungan masyarakat Hindia. Ia ingin memberantas praktik-praktik feodalisme. Agar masyarakat lebih dinamis dan produktif untuk kepentingan negeri induk (Republik Bataaf).
        
1.      Bidang pertahanan dan keamanan
       Membangun benteng-benteng pertahanan baru.
       Membangun pangkalan angkatan laut di Anyer dan Ujungkulon. Pembangunan pangkalan di Ujungkulon boleh dikatakan tidak berhasil.
       Meningkatkan jumlah tentara, dengan mengambil orang-orang pribumi karena pada waktu pergi ke Nusantara, Daendels tidak membawa pasukan. Oleh karena itu, Daendels segera menambah jumlah pasukan yang diambil dari orang-orang pribumi, yakni dari 4.000 orang menjadi 18.000 orang.
       Membangun jalan raya dari Anyer (Jawa Barat, sekarang Provinsi Banten) sampai Panarukan (ujung timur Pulau Jawa, Provinsi Jawa Timur) sepanjang kurang lebih 1.100 km. Jalan ini sering dinamakan Jalan Daendels.

2.      Sekilas tentang pembangunan jalan raya Daendels

Jalan Raya Pos adalah jalan yang panjangnya -+ 1000km yang terbentang dari Anyer (Banten) – Panarukan (Jawa Timur). Di bangun pada masa pemeritahan Gubernur-Jendral H. W. Daendels, pada tiap 4,5km didirikan pos senbagai tempat perhentian dan penghubung pengiriman surat-surat. Tujuan jalan raya pos ini adalah untuk memperlancar komunikasi antar daerah yang di kuasai Daendels
v                      Dimulai dari Anyer
Pada Januari 1808 Daendels mendarat di Anyer. Pada waktu itu Anyer adalah pelabuhan kuno bagian tersempit Selat Sunda. Anyer secara tradisional adalah bagian dari Kesultanan Banten.
      Cilegon
Sekitar 19 kilometer ke barat, Jalan Raya Pos sampai ke Cilegon. Daendels juga membangun benteng di sini untuk mengawasi perairan Selat Sunda. Tetapi pembangunan benteng ini gagal total, karena para pekerjanya disapu habis oleh malaria.
      Banten
10 kilometer ke barat Cilegon, Jalan Raya Pos sampai ke Banten. Persaingan antara Banten dan Batavia sebagai Bandar dagang tak pernah menyusut. Banten sendiri menjadi bawahan Kompeni, dengan ancaman pemenuhan upeti komoditi kepadanya dan wilayah Banten akan menjadi milik Kompeni bila syarat-syarat pada Sultan tak terpenuhi.
      Serang
Dari Banten Lama Jalan Raya Pos membelok ke selatan, sampailah di Serang yang masih wilayah (Keresidenan) Banten.
      Tangerang
Tangerang sebenaranya nama tempat dengan ejaan yang salah warisan Belanda. Sebenarnya ditulis dan diucapkan: Tanggeran. Semasa kolonial, pemerintah kolonial menjual tanah Tangerang kepada 70 orang tuan tanah yang kebanyak adalah orang Tionghoa.
      Batavia
Ke timur 25 kilometer sampailah Jalan Raya Pos ke Batavia. Batavia merupakan ibu kota kerajaan dunia Belanda di Asia dan Afrika, pada masa itu.  Selain itu, kota Batavia dibangun menurut pola Belanda yang terdapat jalan, kanal, dan gedung. Pada masa kependudukan Jepang, nama Batavia diubah menjadi Jakarta.
      Meester Cornelis/Jatinegara
Pada awalnya tempat ini bernama Meester Cornelis. Bersamaan dengan diubahnya Batavia manjadi Jakarta, Meester Cornelis diubah menjadi Jati Negara. Di Jatinegara sendiri terdapat penjara besar bernama penjara Salemba.

      Depok
Jalan Raya Pos menuju ke selatan sepanjang 22 kilometer melalui pasar minggu, Lenteng Agung, Pondok Cina sampai Depok. Depok sendiri semasa penjajahan Belanda adalah milik C. Chastelein, anggota Dewan Hindia.

      Buitenzorg/Bogor
Depok ke selatan sekitar 22 kilometer Jalan Raya Pos sampailah di Bogor. Nama Buitenzorg terkenal sampai dunia Internasional karena kebur rayanya yang memliki koleksi tumbuhan terkaya di dunia. Wilayah ini juga terkenal akan curah hujannya yang tinggi, dengan rata-rata setahun 432 cm.Sehingga kota Buitenzorg/ Bogor mendapat julukan Kota Hujan.
      Priangan
Meninggalkan Bogor kemudian memasuki Priangan. Kota ini terkenal akan penduduknya yang kreatif, sehingga kesenian di sini sangat berkembang. Priangan sendiri adalah tempat dimana penduduknya sama sekali tidak menyukai kekerasan. Hal ini yang mengakinbatkan VOC dengan mudah menguasai tempat ini.

      Cianjur
Cianjur terletak 460 meter di atas permukaan laut. Wilayah ini mempunyai keistimewaan alam. Kabupaten ini terkenal karena gending gaya Cianjurnya, yang biasa dinamai Cianjuaran. Dari Cianjur ke timur sejauh 40 kilometer Jalan Raya Pos mendatar dan mendaki lagi menuju Padalarang.

      Cimahi
Ke tenggara 3 kilometer, Jalan Raya Pos sampailah ke Cimahi. Sebenarnya nama tempat ini adalah Cikolokot, namun pada tahun 1913 semasa pemerintahan Gubernur Jenderal Van Heutsz berganti nama menjadi Cimahi. Di Cimahi dibangun markas besar KNIL dengan rumah sakit militer yang cukup besar.
      Bandung
Ke arah tenggara, tak samapai 5 kilometer sampailah di Bandung. Bandung disebut Paris van Java karena keindahan kotanya, juga sebagai pusat kemiliteran sejak awal abad 20.

      Sumedang
Kota Sumedang dengan keindahan tanah-tanah pertanian, adanya bukit dan lembah menjadikan kota ini sungguh indah. Di Sumedang dibangun patung Pangeran Kornel berhadapan dengan Daendels  sebagai bukti perlawanan Sumedang atas penindasan dalam membuat Jalan Raya Pos.

      Karangsembung
Dari Sumedang belok ke timur, sekitar 100 kilometer menuju Karangsembung. Karangsembung merupakan titik akhir tahap pertama pembangunan jalan ini. Sepanjang jalan tanahnya sangat subur luar biasa, dan pada mas VOC penduduknya masih sedikit.
      Cirebon
Cirebon merupakan kota Bandar Internasioanal, sebagai tempat membongkar dan melepas jangkar bagi kapal-kapal dagang Cina dan India. Penduduk yang menghuni Cirebon pun sangat banyak tidak hanya Pribumi, namun bangsa Eropa lainnya. Setelah itu Jalan Raya Pos menuju Losari 30 kilometer ke arah tenggara.

      Brebes
Brebes terletak di tepian Kali Pamali. Kali Pamali menjadikan Brebes sebagai daerah gula, karena air dari kali mengaliri sebagian besar kebun tebu, dan berdirinya tiga pabrik gula. Hal ini yang menjadikan pemerintah kolonial ingin menguasai daerah tersebut

      Tegal
Tanahnya subur dengan hasil bumi yang melimpah. Selain itu tegal menjadi gudang beras Jawa tengah. Terdapat juga benteng sebagai perlindungan. Setelah menguasai Tegal, benteng diubah kolonial sebagai penjara.
      Pekalongan
Pada masa penjajahan tempat ini maju dalam bidang produksi laut, seperti ikan. Jalan Raya Pos menuju ke Batang 8 kilometer ke timur dari Pekalongan. Dilanjutkan 40 kilometer kea rah timur sampai ibu kota Waleri, daerah yang subur penghasil tembakau, padi, kopi, kapuk dan tebu dengan 2 pabrik gula. Meninggalkan Waleri, Jalan Raya Pos menuju Kendal, yang memilki sumber air mineral yang mengandung yodium. Kendal termasuk pemasok ikan bagi kota besar Semarang.

      Semarang
Semarang adalah daerah genangan Kali Garang. Belanda memotong sungai ini dalam memasuki kota. Sedikit serong ke timur 28 kilometer sampai ke Demak. Demak muncul sebagai kerajaan Islam pertama. Peninggalan dari Demak sendir yang menjaidikan cirri khas dari tempat tersebut adalah Masjid Agung Demak.

Serong kearah timur laut 22 kilometer sampai di Kudus. Di sini untuk pertama kali lahir pedagang besar Pribumi dalam bidang rokok, dan semasa kolonial menguasai pasar rokok kretek di seluruh Jawa. Lanjut ke Pati, kabupaten ini penghasil gula yang terdapat 3 pabrik gula. Selain itu Pati sebagai kabupaten penghasil kapok terkemuka yang memiliki pohon  kapok 2.941.950.     
Serong ke timur sekitar 12 kilometer sampai ke Juwana. Pada mulanya kota ini berkembang sebagai pusat Bandar dan dagang. Namun setelah pemerintah kolonial memonopolinya, Juwana mengalami kemunduran yang sangat pesat.
            21 kilometer ke timur, Jalan Raya Pos menuju ke Rembang. Dan pembangunan di lanjutkan menuju Tuban.  Alam Tuban begitu menarik karena adanya sumber-sumber air tawar. Selain itu terkenal dengan hasil lautnya, karena letaknya yang dekat Laut. Pembangunan lanjut ke Gresik, sejak masa kolonail Hindia-Belanda Gresik menjadi sentra kerajian kuningan dan perunggu. Selain itu terdapat pabrik semen yang menjadi kemajuan Gresik. 7 kilometer dari Gresik sampailah ke Surabaya.

Surabaya adalah sebuah bandar yang besar pada masa itu. Setelah Surabaya pembangunan lanjut ke Wonokromo. Ke selatan 18 kilometer, jalan Raya Pos sampai ke Sidoarjo. Tambaknya yang luas menjadikan Sidoarjo sebagai sentra produsen makanan dari ikan laut. Sebenarnya wilayah Sidoarjo sendiri tak lain dari delta kali Brantas. Dari Sidoarjo menuju ke arah selatan sekitar 10 kilometer, Jalan Raya Pos menuju ke Porong.

Setelah dari Porong Jalan Raya Pos berbelok ke timur sekitar 12 kilometer kemudian sampai di Bangil. Dari Bangil sekitar 20 kilometer ke timur sampai di Pasuruan. Pasuruan adalah daerah vulkanis yang sangat subur di bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan. Menyusuri pantai selat Madura sekitar 30 kilometer ke tenggara sampailah di Porbolinggo. Pada awal kekuasaan VOC Porbolinggo pernah dijadikan ibu kota Provinsi Oosthoek ( Jawa Timur) yang kemudian jadi ibu kota Keresidenan.

 Ke arah timur 22 kilometer, Jalan Raya Pos sampai ke kota Krasakan. Semasa kolonial wilayah ini kaya akan kebun tebu dan dengan sendirinya menjadi pusat pabrik gula.  Lalu Jalan Raya Pos menuju ke timur 20 kilometer samapai ke kota Besuki. Semasa kolonial terkenal dengan daerah tembakau. Secara tradisional tembakau yang ada di Besuki diekspor dan dilelang di Belanda.  Pada pertengahan tahun 50-an ekspor dan lelang dipindahkan ke Bremen, Jerman karena terjadi konflik antara Indonesia dan Belanda. Dan sampai sekarang tujuan ekspor tetap Bremen.
            Menyusuri pantai dengan sedikit arah ke timur 28 kilometer, Jalan Raya Pos sampai ke terminal Panurukan. Tempat inilah yang menjadi tempat berakhirnya Jalan Raya Pos (Jalan Raya Daendels)






Bidang pemerintahan
      Daendels melakukan campur tangan dan perubahan dalam tata cara dan adat istiadat di dalam kerajaan-kerajaan di Jawa. Maunya, ia harus pakai payung emas, duduk di kursi sama tinggi dengan raja, dan tidak perlu membuka topi. Sunan Pakubuwana IV dari Kasunanan Surakarta terpaksa menerima, tetapi Sultan Hamengkubuwana II menolaknya.
      Daendels berhasil mempengaruhi Mangkunegara II untuk membentuk pasukan “Legiun Mangkunegara” dengan kekuatan 1.150 orang prajurit. Pasukan ini siap sewaktu-waktu untuk membantu pasukan Daendels apabila terjadi perang. Dengan kekuatan yang ia miliki, Daendels mulai melakukan intervensi terhadap pemerintahan kerajaan-kerajaan lokal, misalnya saat terjadi pergantian raja.
      Sultan Hamengkubuwana II menolak ultimatum Daendels, mengenai pergantian raja.
Desember 1810 Daendels menuju Yogyakarta dengan membawa 3.200 orang serdadu. Daendels berhasil memaksa Hamengkubuwana II untuk turun tahta dan menyerahkan kekuasaannya kepada puteranya sebagai Sultan Hamengkubuwana III. Hamengkubuwana III ini sering disebut Sultan Raja dan Hamengkubuwana II yang masih diizinkan tinggal di lingkungan istana sering disebut Sultan Sepuh

Bidang Peradilan
      Daendels membentuk tiga jenis peradilan:
Ø  Peradilan untuk orang Eropa.
Ø  Peradilan untuk orang-orang Timur Asing.
Ø  Peradilan untuk orang-orang pribumi.
     Peradilan untuk kaum pribumi dibentuk di setiap prefektur.
      Contoh pengadilan di masa Daendels:
Ø  Pengadilan Schepenen: pengadilan untuk orang pribumi dengan hukum Belanda. (Lokasi: Batavia, Kabupaten2-kabupaten di Periangan- 15 Maret 1808).
Ø  Landrost  (28 april 1810): seluruh Jawa.
Ø  Ambulant Landgerecht (8 agustus 1808): Di Priangan, mengadili menurut hukum adat.
Ø  Peraturan untuk pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu termasuk orang Eropa dan Timur asing.
Ø  Peraturan-peraturan untuk hal lain, di antaranya:
Ø  Landraad (Semarang dan Surabya): hukuman mati thd perampokan rumah2 ibadah, penghianatan,merusak kuburan dan pembunuhan, termasuk bila dlakukan Bupati, jaksa dan keluarganya.
Ø  Landgerecht: pidana dan perdata (Ketua Landdrost, anggota para bupati dan 7 org terkemuka);
Ø  Vrede gerecht: perkawinan, penganiayaan, hutang piutang.
Ø  Raad van Justitie:
            (1) kejahatan yg dilakukan thd oang jawa asli oleh orang Eropa,
      Cina, Melayu, Bugis yg bukan penduduk asli jawa,
            (2) kejahaan ketentraman umum spet pembakaran,
                  perampasan, pemaksaan.

Bidang sosial dan Ekonomi
Ø  Rakyat di paksa untuk melakukan kerja Rodi untuk membangung jalan Anyer-Panarukan
Ø  Memaksakan berbagai perjanjian dengan penguasa Surakarta dan Yogyakarta yang intinya melakukan penggabungan banyak daerah ke dalam wilayah pemerintahan kolonial, misalnya daerah Cirebon.
Ø  Meningkatkan usaha pemasukan uang dengan cara pemungutan pajak.
Ø  Meningkatkan penanaman tanaman yang hasilnya laku di pasaran dunia.
Ø  Rakyat diharuskan melaksanakan penyerahan wajib hasil pertaniannya.
Ø  Melakukan penjualan tanah-tanah kepada pihak swasta.

Jan william janssen
Jassens berbeda dengan Daendels, ia lemah dan kurang cakap. Situasi keamanan dan ekonomi yang sangat buruk dan dibayang-bayangi ancaman Inggris sewaktu-waktu pada saat pemerintahan Janssen. Belanda melakukan perlawanan terhadap Inggris, tetapi tidak berhasil. Akibat serangan Inggris tersebut Belanda menyerah dan akhirnya menandatangani Kapitulasi Tuntang 11 September 1811.

Akhir kekuasaan Daendels
       Kejatuhan Daendels antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.
1.       Kekejaman dan kesewenang-wenangan Daendels menimbulkan kebencian di kalangan rakyat pribumi maupun orang-orang Eropa.
2.       Sikapnya yang otoriter terhadap raja-raja Banten, Yogyakarta, dan Cirebon menimbulkan pertentangan dan perlawanan.
3.       Penyelewengan dalam penjualan tanah kepada pihak swasta dan manipulasi penjualan Istana Bogor.
4.       Keburukan dalam sistem administrasi pemerintahan.
       Louis Napoleon sebagai Raja Belanda akhirnya menarik kembali Daendels dengan pertimbangan Daendels telah berbuat secara optimal di Indonesia. Penarikan Daendels ke Belanda disertai dengan pengangkatannya sebagai seorang panglima perang yang kemudian dikirim ke medan peperangan di Russia.


PEMERINTAHAN JANSSEN
       Janssen seorang politikus berkebangsaan Belanda. Sebelumnya Janssen adalah Gubernur Jenderal di Tanjung Harapan (1802-1806).
       Tahun 1806, Janssen terusir dari Tanjung Harapan karena daerah itu jatuh ke tangan Inggris.
       Tahun 1810, Janssen diperintahkan pergi ke Jawa dan akhirnya menggantikan Daendels pada Mei 1811. Janssen mencoba memperbaiki keadaan yang telah ditinggalkan Daendels.
       Beberapa daerah di Hindia sudah jatuh ke tangan Inggris. Lord Minto (penguasa Inggris di India) memerintahkan Thomas Stamford Raffles yang berkedudukan di Pulau Penang untuk segera menguasai Jawa.
       Tanggal 26 Agustus 1811, Batavia jatuh ke tangan Inggris. Janssen berusaha menyingkir ke Semarang bergabung dengan Legiun Mangkunegara dan prajurit-prajurit dari Yogyakarta serta Surakarta. Namun pasukan Inggris lebih kuat sehingga berhasil memukul mundur Janssen beserta pasukannya. Janssen kemudian mundur ke Salatiga dan akhirnya menyerah di Tuntang.
       Penyerahan Janssen secara resmi ke pihak Inggris ditandai dengan adanya Kapitulasi Tuntang pada tanggal 18 September 1811.

ISI KAPITULASI TUNTANG
1.       Pemerintah Belanda menyerahkan Indonesia kepada Inggris di Kalkuta (India)
2.       Semua tentara Belanda menjadi tawanan perang Inggris
3.       Orang Belanda dapat dipekerjakan dalam pemerintahan Inggris.
4.       Hutang Belanda tidak menjadi tanggungan Inggris.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

TOKOH TOKOH ISLAM YANG MEMILIKI SEMANGAT BERIJTIHAD DAN MENGEMBANGKAN BERBAGAI ILMU PENGETAHUAN , ANTARA LAIN: ILMU FILSAFAT

Tanda kendaraan bermotor di indonesia